Monday, July 18, 2005

Hidup hanyalah Gengsi Belaka

Kita berada di sini
namun kita tak pernah satu
hanya raga-raga kosong yang telah ditinggalkan jiwa
tanpa tawa, hanya diam

Tak pernah kumerasakan tatapan cinta
belaian sayang
ataupun pelukan kasih
Yang ada hanya sebuah tembok pemisah bernama GENGSI

Dari merekalah aku belajar dunia
Dunia yang dicipta haya untukku
Kehidupan monoton tanpa berkas senyuman
Dari merekalah aku tahu bahwa cinta tak pernah ada
cukup kebersamaan yang hampa
itu saja

Tawa adalah FANA
Tangis adalah DUSTA
Sahabat adalah CELAKA
Cinta adalah DERITA

Labels: , , ,

Friday, July 15, 2005

Patung dalam Kaca

Hai kau patung dalam kaca
Ceritakan padaku tentang indahnya dunia
Kala semua orang memujamu
berdecak tanpa henti
Layaknya kau begitu sempurna

Akankah kau merasa kehilangan?
saat kau beranjak tua dan kehilangan kharisma
Ketika kilauan permata tak lagi memahkotaimu
satu per satu akan beranjak pergi
Bosan akan keberadaanmu
Akankah kau mengalami semua itu?

Aku kan menunggu saat itu
Aku kan kembali tuk bertanya
Hai patung dalam kaca
Ceritakan padaku tentang kejamnya dunia

val - December 04

Labels: ,

Sunday, July 10, 2005

Gemuruh Luruh

Derak kereta berarak bergemuruh di telingaku
semua orang datang
semua orang pergi
Hanya aku yang belum beranjak dari tempat ini

Tak mengerti kemana akan kubawa diri pergi
terlalu besar batas yang ingin kujalani
Mungkinkah dalam sekejap aku dapat kembali ke pangkuanmu?

Labels:

Sesaat dalam Gelap

Aku takut
sendirian
Gemetar tubuhku seakan tanpa henti
Sesak nafasku seakan beribu pisau es menghujam dadaku
Tanganku tak mampu menggapai

Hanya aku berselimutkan kegelapan
bukan dalam malan, bukan dalam jurang
Dalam pusat bumi adanya diriku

Kakiku terpaku
mulutku membisu
namun sura dalam otakku keras menggema
"Hidupmu sudah tanpa arti"
"Patutlah kau enyah dari muka bumi"

Disinilah aku tinggal
terjerat dalam gelap tanpa akhir
Terbelenggu dalam keputusasaan
menangis dalam ketidakberdayaan
Oh Tuhan, akahkah aku mampu bertahan?

Labels: ,

Friday, July 08, 2005

Dalam Sebuah Penantian

Tolong katakan padaku!
apakah aku harus pergi ataukah tetap di sini?
Aku kini tak mengerti
dan mungkin bahkan tak peduli
Apakah aku harus tetap menanti 1000 tahun lagi?
saat manusia tak lagi memandang kasta dan agama
yang mereka tahu hanyalah bagaimana mencinta
Apakah aku sanggup menjalani hidup tanpa harapan dan cinta?
atau kepastian yang tak kunjung tiba?
Apakah aku mampu bertahan dengan hanya berbekal sebuah penantian?
Akankah 1000 tahun lagi kita boleh menjadi yang-tak-terpisahkan-manusia?
Akankah pada saat itu kau masih mencintaiku sebanyak ini?
Akankah manusia hanya melihat cinta di antara kita dan bukannya perbedaan yang nyata?
akankah dunia tetap seperti ini?
Namun di atas semua itu
akankah aku sabar menanti?
Sayang, sungguh ku takut aku tlah mati sebelum dapat merengkuhmu kembali
Akankah penantianku cukup sampai di sini?
Aku tak tahu
Aku sungguh tak tahu.