Friday, October 07, 2005

untuk dirinya

setiap kali mata kupejamkan
sekujur tubuhku merasa
hadirmu tak mungkin ada di sini

setiap nafas yang kuhirup
sesak udara
sakit menghimpit di dada
akal sehatku tahu kau tak ada di sini

sebab dalam setiap detik yang berlalu
jarum-jarum realita yang mengores kulitku
alunan cinta sumbang bergema di telingaku
senyuman manis tak tertuju padaku
tidak ada cinta untukku

dan semakin lama aku berada di sini
semakin pedih dan sakit terasa
sampai kering tetes bening dan darah dari tubuhku
sampai saat itu pun aku harus tetap bertahan
entah mengapa
entah untuk siapa

Labels: ,